Rabu, 23 Mei 2012

Makalah Tali Pusat


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang
Setiap kehidupan manusia dimulai dengan persekutuan dua sel tunggal yaitu satu sel telur (ovum) dan satu sel mani (sperma) yang membentuk satu sel tunggal yang disebut zygote. Sesaat setelah zygote terbentuk, zygote tersebut segera membelah diri dan berdiferensiasi dan selanjutnya bertumbuh menjadi manusia.
Dalam pertumbuhan menjadi manusia, terdapat satu periode pertumbuhan dan perkembangan janin yang didalamnya terdapat penghubung antara janin dan plasenta yang disebut sebagai tali pusat.
Di dalam tali pusat terdapat tiga pembuluh darah yaitu satu vena umbilikalis dan dua buah arteri umbilikalis yang mempunyai fungsi masing-masing.
B.    Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita smua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara terperinci tujuan dari penulisan ini adalah :
a.    Mengetahui  struktur tali pusat
b.    Mengetahui fungsi tali pusat
c.    Mengetahui sirkulatali pusat








BAB II
ISI

A.   Pengertian Tali Pusat
Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
·         Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah umbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus umbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah plasenta.
·         Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta sampai ke umbilicus fetus dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.
·         Ukuran : Pada saat aterm funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan diameternya 1-2 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama dan kedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering. Sebaliknya, jika oligohidromnion dan janin kurang gerak (pada kelainan motorik janin), maka umumnya tali pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan di sekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh darah khususnya pada saat persalinan.



B.   Struktur Tali Pusat
Tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta, panjangnya kira-kira 50 cm, berwarna putih kuning dan tampak terpilih yang tidak sama tebalnya pada semua tempat. Di dalam tali pusat terdapat tiga pembuluh darah yaitu satu vena umbilikalis dan dua buah arteri umbilikalis.
Pembuluh-pembuluh darah biasanya lebih panjang daripada tali pusat, sehingga berkelok-kelok dan menimbulkan tonjolan pada permukaan tali pusat dan disebut simpul palsu.
Tali pusat diliputi oleh amnion, yang sangat erat melekat, selain berisi arteri dan vena umbilikalis tali pusat berisi pula zat seperti agar-agar yang disebut selei Wharton.
Seperti kita ketahui panjang rata-rata tali pusat adalah 50 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta. Tali pusat dianggap pendek jika kurang dari 40 cm. tidak ada kesepakatan yang spesifik yang menggambarkan tali pusat terlalu panjang, tapi ada kerugian dari tali pusat yang terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan disekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan, bahkan dapat menyebabkan oklusi pada pembuluh darah, khususnya pada saat persalinan.
Insersi tali pusat pada plasenta biasanya ditengah (insersio sentralis), di pinggir plasenta (insersio marginalis) dan kadang-kadang pada plasenta, tetapi pada selaput janin, disebut insertio velamentosa.

C.   Fungsi Tali Pusat
Seperti yang dibahas pada struktur tali pusat bahwa tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta, maka fungsi dan aktivitas yang ada di plasenta yang dibutuhkan oleh janin untuk pertumbuhan, perkembangan, kelangsungan hidup janin, disalurkan oleh tali pusat agar bisa digunakan oleh janin. Misalnya transfer O2 dan nutrisi, begitupun sebaliknya, buangan dari janin dikirim kembali ke plasenta. Jadi fungsi tali pusat yaitu sebagai media.

D.   Sirkulasi Tali Pusat
Pembuluh darah tali pusat mengantar darah yang kaya akan nutrisi dari villi korealis dalam plasenta menuju jantung janin dan sebagainya akan mengembalikan darah yang tidak mengandung nutrisi menuju plasenta untuk kembali diperkaya dengan nutrisi kembali (rep lenishment).
Pembuluh darah tali pusat terdiri dari :
-          Satu pembuluh vena, dinding tipis dan lebar yang membawa kira-kira 85% darah kaya oksigen dari plasenta menuju janin.
-          Dua pembuluh arteri, dinding tebal dan sempit yang akan membawa darah yang kurang mengandung oksigen dari janin menuju plasenta.
Arteri dan vena umbilikalis akan lebih menyempit hingga akhirnya menjadi pembuluh kapiler pada plasenta dan akan beranastomose sehingga akan terjadi batas sirkulasi selanjutnya terjadi aliran balik dari janin ke plasenta selanjutnya kembali ke janin.




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta, dan memiliki tiga pembuluh darah yaitu vena umbilikalis dan dua buah arteri umbilikalis yang masing-masing punya fungsi tersendiri.Fungsi tali pusat yaitu :
·         Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin sehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis.
·          Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar