BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Selama masa kehamilan tentunya ibu
selalu berharap yang terbaik untuk janin di dalam kandungan. Tak urung tiap
kali melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan, ibu akan bertanya-tanya
bagaimana keadaan janin.
Pemantauan janin tentunya tidak bisa
dilakukan dengan kasat mata. Maka dari itu, biasanya pemantauan dilakukan
dengan mendengarkan denyut jantungnya. Bukan hanya memantau apakah denyut
jantung janin keras atau lemah, tetapi juga dilihat perubahan iramanya terutama
saat terjadi kontraksi rahim. Ketika janin stress, denyut jantung yang tadinya
berirama dan cepat bisa jadi tidak berirama dan melemah. Hal ini perlu
diketahui untuk mengetahui sejauh mana toleransi janin terhadap proses
persalinan sehingga dokter atau bidan bisa memutuskan apakan perlu intervensi
atau tidak. Sebagai informasi denyut jantung normal janin adalah 120-160 per
menit dengan variabilitas 5-25 denyut per menit.
B.
Tujuan
Penulisan
Penulisan
makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara
terperinci tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui
pengertian doppler
2. Mengetahui
sejarah perkembangan doppler
3. Mengetahui
aplikasi klinis
4. Mengetahui
diagnostik doppler
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Doppler
Fetal
dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung
bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini
sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan
bersifat non invasif.
B.
Sejarah
Perkembangan Doppler
Prinsip
doppler pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia
pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunakaan tekhnik Doppler Ultrasound pertamakali
dilakukan oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk mengetahui pergerakan
katup jantung pada tahun 1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang
pertama menggunakan ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan pembulauh darah dapat
didokumentasikan.
Pada
tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan
Doppler velocimetri di bidang
kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri
umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaann velocimetri Doppler di bidang kebidanan baru dilakukan
pada tahun1977. Pada awal penggunaan Doppler Ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi
pada perkembangan selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.
Sedangkan
untuk fetal dopler sendiri diciptakan
pada tahun 1958 oleh Dr Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor denyut jantung
janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi
detak jantung dari janin. Edward menggunakan Efek Doppler untuk memberikan
stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat
ini menampilkan denyut jantung janin per
menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler.
C.
Aplikasi
Klinis
Aplikasi
klinis dari Doppler yaitu:
1. Mendeteksi
dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai reflektor
yang bergerak.
2. Pada
bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan
menilai ritme denyut jantung bayi.
D.
Diagnostik
Doppler
Pemeriksaan
dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan menggunakan efek
ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika
gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer,
gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor
bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi,
sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan
lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima
sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati
transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi
tersebut dinamakan Doppler shift.
Fetal
Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti
pada velocimetri Doppler maupun USG.
Untuk fetal Doppler, agar bisa menangkap
suara detak jantung, transduser ini memancarkan gelombang suara kearah jantung
janin. Gelombang ini dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali oleh
transduser. Jadi, transduser berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan
penerima kembali gelombang pantulnya (echo).
Pantulan gelombang inilah yang diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal
suara ini selanjutnya diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara cukup
keras yang keluar dari mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi
energi suara yang kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah kembali
menjadi energi listrik. Pada velocimetri Doppler maupun USG, pencitraan yang
diperoleh dan ditampilkan pada layar adalah gambaran yang dihasilkan gelombang
pantulan ultrasound.
Fetal
Doppler memberikan informasi tentang
janin mirip dengan yang disediakan oleh stetoskop janin . Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding
dengan stetoskop janin (murni akustik) adalah output audio elektronik, yang
memungkinkan orang selain pengguna untuk mendengar detak jantung. Fetal dopler
juga mempermudah seorang bidan dalam menghitung denyut jantung janin tanpa
harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung DJJ.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dopler
adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi yang
menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik.
Alat ini ditemukan oleh Cristian
Jhann Doppler dari Australia pada tahun 1842. Kato dan Izumi pada
tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan ociloscope pada penggunaan Doppler
Ultrasound sehingga pergerakan pembulauh
darah dapat didokumentasikan. Tahun
1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan Doppler
velocimetri di bidang kebidanan
dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri umbilikalis.
Aplikasi klinis dari Doppler adalah untuk mendeteksi
dan mengukur keceptan aliran darah dan untuk menghitung jumlah dan menilai ritme denyut jantung bayi.
Prinsip
efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound ditransmisikan
kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki
frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter, frekuensi
yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi
maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah.
makasih :)
BalasHapusmaaf mbk...kalau boleh tau nama lengkapnya siapa??
BalasHapuscz makalah ini mau saya jadikan referensi skripsi..
so, ntar nama mbk tercantum d dftar pustaka saya...
kurnia puspita
BalasHapusmba boleh tahu daftar pustakanya ? soalnya saya mau buat makalah. terima kasih
BalasHapusmaaf mbk itu doppler bukan dari australia melainkan dari austria,mohon di kaji kembali
BalasHapus